Sabtu, 19 Februari 2011

Globalisasi dan Layanan Kesehatan


Kita telah tahu bahwa berkembangnya zaman diikuti juga dengan kemajuan teknologi. Bicara tentang kemajuan teknologi maka yang ada di pikiran kita adalah semakin majunya suatu teknologi maka semakin praktis pula teknologi tersebut digunakan dan semakin banyak pula manfaatnya. Dari sini kita hanya melihat secara superficial dari perkembangan suatu teknologi. Jadi jika kita gali lagi bagaiman teknologi bisa terus maju adalah karena sistem dari teknologi itulah yang terus dikembangkan oleh para ilmuwan agar suatu teknologi bisa semakin praktis digunakan dan semakin kompleks.
Di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Jerman, dll., teknologi berkembang sangat pesat dari waktu ke waktu. Itu karena mereka mampu membuat suatu terobosan terbaru dan tiada henti untuk mengembangkan suatu teknologi yang sudah ada sehingga Negara lain ingin memanfaatkan produk mereka. Namun itu mengesampingkan bahwa mereka merupakan aktor utama dari Perang Dunia II. Dari sinilah muncul negosiasi-negosiasi antar Negara berkaitan dengan produksi, dsitribusi, dan konsumsi suatu Negara. Lalu nama Globalisasi pun merebak ke seluruh dunia guna menghapus batas maya antar Negara. Sehingga lahir banyak kerjasama antar Negara di berbagai bidang.
Penulis disini ingin membantu para pembaca membuka jendela wawasan terkait masalah globalisasi dan layanan kesehatan yang merupakan pengaruh dari perkembangan sistem kesehatan di dunia. Tiap Negara memiliki sistem kesehatan yang berbeda-beda karena masing-masing memiliki kondisi geografi, ekonomi, pemerintahan, dan masyarakat yang berbeda pula. Maka kerjasama antar Negara di bidang kesehatan pun juga terus dikembangkan guna meningkatkan mutu layanan kesehatan di tiap Negara. Ada 4 macam kerjasama antarnegara di bidang layanan kesehatan, yaitu Cross-border trade, Consumption abroad, Commercial presence, dan Natural presence.

1. Cross Border Trade
Cross border trade didefinisikan sebagai transaksi jasa kesehatan dimana antara dokter dan pasien tidak bertemu secara langsung atau tatap muka. Bukan berarti hanya melalui telepon tapi juga bahkan beda negara!!Cross border trade ini pada akhir-akhir ini berkembang dalam bidang telediagnosa/teleradiology. Bagaimana mekanismenya??Biasanya sistem ini digunakan dalam telediagnostik/teleradiology ini. Contohnya adalah misalnya di Amerika dalam suatu proses pelayanan kesehatan digunakan pemeriksaan penunjang berupa CT-scan atau X-ray. Hasil dari CT-scan maupun X-ray ini dihasilkan dalam bentuk file digital yang hasilnya akan dikirimkan ke negara lain, misalnya India. Di India, tentunya dengan rumah sakit yang sudah kontrak kerja sama, radiolognya akan membaca hasil CT-scan maupun X-ray tersebut dan hasil pembacaannya akan dikirimkan lagi secara digital ke Amerika. Lalu mengapa contohnya harus India??Karena memang sekarang, India menjadi sorotan untuk pasar dan menjadi sorotan untuk merekerut ketenagaakerjaan. Kenapa??
- Dengan kualitas radiolog yang sama (dalam hal ini kualitas radiolog Amerika dan India) sehingga dapat dihasilkan hasil diagnosis yang sama namun pembayaran gaji radiolog India dapat lebih murah dibandingkan dengan radiolog Amerika. Lalu bagaiamana cara menjamin mutunya?Ternyata bahwa dalam bidang kedokteran India dan Amerika telah menjalin kerjasama, dimana masyarakat India diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan dokter di Amerika sehingga kualitas yang dihasilkan dengan dokter lokal Amerika bisa sama. Apalagi secara bahasa, India dan Amerika juga hampir sama sehingga kurang ada masalah dalam hal komunikasi.
- India merupakan negara dengan tenaga kerja murah dan berkualitas namun dengan perkembagan teknologi yang tinggi. Hal ini menyebabkan sebenarnya bukan hanya dalam hal kesehatan saja tapi juga segala bidang terutama dalam hal teknologi, India sudah mulai mampu bersaing.
Selain dalam bidang teleradiology/telediagnostik telah mulai berkembang juga mengenai telesurgery dan bidang-bidang lain akan terus berkembang.

2. Consumption Abroad
Comsumption abroad merupakan suatu metode penggunaan jasa kesehatan dimana penduduk suatu negara memakai jasa pelayanan kesehatan di negara lain. Hal ini sedang sangat marak terjadi di Indonesia. Dari hasil penelitian dan survei pada tahun 2006 didapatkan bahwa lebih dari 65 % pasien di rumah sakit di Malaysia berasal dari Indonesia. Lalu jika dibandingkan dengan jumlah orang-orang Indonesia yang berobat ke Singapura dan Malaysia maka trennya sekarang adalah semakin tahun, jumlah orang Indonesia yang berobat ke Malaysia semakin bertambah sementara orang-orang yang berobat ke Singapura semakin lama semakin berkurang. Namun jika dilihat dari biaya kesehatan yang didapat, Singapura malah semakin tahun mendapatkan biaya yang meningkat dari hasil jasa kesehatannya dan jauh lebih besar dari pendapatan Malaysia yang stagnan. Hal ini dapat disimpulkan alasan orang Indonesia berobat ke Malaysia adalah karena pelayanan yang bagus dan ditambah lagi biaya pengobatan yang murah. Dari hasil lain yang didapat bahwa rakyat Indonesia menghabiskan lebih dari 1 juta Dolar US untuk biaya pengobatan ke luar negeri.

3.Commercial Presence
Commercial presence diartikan sebagai munculnya rumah sakit atau penyedia kesehatan dengan kepemilikan dari asing. Istilah kasarnya adalah pihak asing/luar negeri mulai membuat jasa pelayanan kesehatan ke suatu negara. Ini merupakan efek langsung dari perdagangan bebas dan tergantung dari kerjasama bilateral yang dilakukan oleh suatu negara. Dalam perkembangannya, bukan hanya penyediaan jasa kesehatan saja tetapi mulai berkembang pada institusi/pendidikan kedokteran asing yang di bangun di suatu negara. Hal ini biasanya muncul karena adanya kesepakatan antar 2 negara. Misalnya Indonesia meminta kepada Australia agar ada masyarakat Indonesia yang diperbolehkan mengenyam pendidikan kedokteran di Australia dan sebagai gantinya Australia meminta agar diijinkan membuat Fakultas Kedokteran di Indonesia.

4. Natural Presence
Natural presence diartikan sebagai keberadaan alami suatu tenaga kesehatan di negara lain. Dalam bahasa sederhananya adalah tenaga-tenaga kesehatan yang bekerja di luar negeri. Tercatat bawa negara-negara Asia tenggara, termasuk Indonesia, merupakan negara yang paling banyak mengirimkan tenaga kesehatannya keluar negeri terutama ke negara-negara Timur Tengah. Hal ini terjadi karena kesempatan untuk mendapatkan gaji lebih baik di luar negeri dan bagi negara luar negeri, tenaga kerja Indonesia merupakan tenaga kerja yang murah.

Lalu apa dampaknya bagi Indonesia sendiri globalisasi dalam kesehatan ini??Di Indonesia sendiri bahwa pengaruh globalisasi ini adalah:

- Akan semakin memperparah maldistribusi dan kekurangan tenaga kesehatan. Dengan semakin terbukanya jalur dan kesempatan di luar negeri maka para tenaga kesehatan Indonesia akan cenderung untuk mencoba kesempatan ke luar negeri karena mendapatkan prospek karir dan gaji lebih baik sehingga Indonesia yang sudah kekurangan tenaga kesehatan akan semakin parah kekurangan tenaga kesehatannya. Walaupun sudah banyak fakultas kedokteran di Indonesia namun jika tiap lulusan tenaga kesehatan juga sedikit yang ingin bekerja pada daerah-daerah Indonesia maka tidak akan menutup kebutuhan tenaga di Indonesia.
- Dampak dari adanya commercial presence secara positif adalah
1. Pelayanan kesehatan yang semakin baik di Indonesia karena kerjasama pemerintah dibantu oleh sektor swasta yang akan memperbaiki dan menambah mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.
2. Peningkatan kesejahteraan karena gaji dan tunjangan tinggi jika bekerja di sektor swasta.
3. Indonesia juga mendapatkan update berupa teknologi kedokteran paling baru dan paling update dari adanya kepemilikan asing.

- Namun dampak negatif dari hal ini adalah
1. Seluruh dokter nantinya akan terus beralih dari sektor publik ke sektor swasta sehingga tenaga kesehatan yang bekerja untuk pemerintah akan berkurang.
2. Semakin memperparah ketidakmerataan tenaga kesehatan yang terjadi
3. Jika berjalan terus dan pemerintah tidak mampu mengontrol maka sistem pembayaran kesehatan di Indonesia akan dikendalikan oleh swasta dan harga pasar, berujung pada mahalnya biaya kesehatan.
4. Mahalnya biaya kesehatan akan membuat kesehatan tersebut tidak merata dan hanya bisa diakses oleh orang-orang yang memiliki uang.

Itulah hal yang terjadi pada kesehatan di era globalisasi ini. Adanya era perdagangan bebas dan globalisasi ini menuntut untuk pemerintah lebih tanggap dan lebih tegas lagi membuat kebijakan agar tidak termakan oleh dampak-dampak negatif globalisasi dan mampu membawa kesehatan Indonesia sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar